Hari Selasa pagi tanggal 29 Agustus 2017 rombongan siswa-siswi Sekolah Tahfidz Plus (STP) Isykariman meluncur menuju pondok pesantren Darul Ikhlas. Sebuah pondok pesantren yang berada di daerah Serang Baru, Cibarusah dengan jarak sekitar 1 jam perjalanan menggunakan mobil dari lokasi sekolah.
Di pondok pesantren inilah seluruh siswa Sekolah Tahfidz Plus (STP) Isykariman akan melaksanakan kegiatan latihan pelaksanaan manasik haji kali ini.
Latihan pelaksanaan manasik haji dimaksudkan untuk memberi pembekalan kepada seluruh siswa dengan mengenalkan tata cara ibadah haji yang sesuai sunnah Nabi secara lebih terperinci dan jelas sejak usia dini. Tentu pelatihan semacam ini pun sangat bermanfaat bagi guru dan orang dewasa.
Rombongan tiba di lokasi sekitar pukul 08.00 dan langsung disambut dengan baik oleh pihak pondok pesantren Darul Ikhlas. Setelah turun dari bis seluruh siswa diarahkan untuk segera mengganti pakaian dengan pakaian jama’ah haji (pakaian ihrom) yang telah disiapkan sebelumnya. Namun sebelum mengganti pakaian, tidak lupa seluruh siswa dan guru melaksanakan shalat dhuha terlebih dahulu di masjid yang ada di lingkungan pesantren.
Sebelum prosesi manasik haji dimulai, salah seorang ustadz dari pondok pesantren Darul Ikhlas yang menjadi pemandu pelatihan, memberikan pengarahan kepada seluruh peserta. Beliau menjelaskan mengenai tahapan-tahapan kegiatan yang akan dilalui oleh peserta selama pelatihan. Beliau juga menjelaskan mengenai niat, bacaan dan doa-doa tertentu yang biasa dilakukan oleh jamaah haji yang sebenarnya. Setelah semua penjelasan itu barulah prosesi pelatihan manasik haji dimulai.
Selama pelatihan ini berlangsung, seluruh siswa nampak begitu antusias mengikuti setiap tahap kegiatannya. Dari mulai melakukan thawaf, sa’i, melempar jumroh, dan lainnya.
Areal pelatihan manasik haji di pondok pesantren Darul Ikhlas telah ditata sedemikian rupa hingga menyerupai areal pelaksanaan ibadah haji yang sesungguhnya di kota Mekah. Replika ka’bah, hijir ismail, hajar aswad, bukit sofa dan bukit marwah, tempat wukuf di arofah, mina, dan tempat melempar jumroh dibuat mirip seperti aslinya. Hal ini tentu sangat bermanfaat bagi siswa karena mereka akan lebih mudah memahami prosesi manasik haji dengan melakukan penginderaan secara langsung terhadap setiap penjelasan yang diberikan oleh ustadz pemandu.
Penginderaan secara langsung terhadap objek yang sedang dipelajari merupakan perkara sangat penting dalam proses pembelajaran. Dengan seringnya melakukan penginderaan semacam itu disertai dengan pemberian pemahaman yang benar tentang sesuatu yang sedang dipelajari, in syaa allah akan merangsang kemampuan berpikir yang baik dan benar pada diri siswa.
Hal inilah yang senantiasa dilakukan oleh para pengajar di Sekolah Tahfidz Plus (STP) Isykariman kepada seluruh siswa. Inilah yang disebut sebagai metode belajar talqiyan fikriyan.
Pada kegiatan kali ini, kendati hanya berupa latihan, namun hampir seluruh bagian ibadah haji dilaksanakan. Mulai dari thawaf, sa`i, melempar jumroh, hingga wukuf dan salat sunah seusai wukuf. Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh siswa dapat terlatih menjadi mandiri, ta’at, sabar dan kelak menjadi haji yang mabrur.
Tinggalkan Komentar